Pemanfaatan Limbah Ternak Sebagai Sumber Pupuk Organik

Oleh: Nofri Amin - Widyaiswara Pertama

Ternak dan Permasalahannya

  1. Peningkatan jumlah penduduk menyebabkan permintaan pangan selalu bertambah. 
  2. Peningkatan permintaan hasil ternak mendorong meningkatnya populasi ternak dan produktivitasnya.
  3. Sistim pemeliharaan dari ekstensif menjadi intensif.
  4. Peningkatan usaha peternakan selain memberikan dampak positif yaitu menghasilkan produk utama seperti daging, susu, dan telur juga memberikan dampak negatif karena usaha peternakan pasti menghasilkan limbah.
  5. Limbah ternak merupakan sisa buangan dari suatu kegiatan usaha meliputi : limbah padat dan cair seperti feses,urine dan sisa pakan. 
  6. Semakin besar skala usaha, limbah yang dihasilkan semakin banyak.



Ekses Negatif Limbah Ternak


  1. Pencemaran lingkungan 
  2. Bau yang kurang sedap.
  3. Tidak enak dipandang.
  4. Dapat menjadi vektor penyakit.


Masalah Lingkungan Hidup


  1. Bukan hanya urusan pabrik kimia.
  2. Bukan hanya industri
  3. Usaha peternakan juga tidak terkecuali. 
  4. Penumpukan limbah ternak akan semakin buruk jika tidak dilakukan pengolahan.




Sebagai gambaran seekor sapi bisa menghasilkan 30 kg limbah feses dan urine setiap hari, Bisa dibayangkan bila memelihara 100 – 1000 ekor hasil limbah 3 – 30 ton tiap hari.

Upaya Mengurangi Resiko Pencemarahan Yang Praktis dan Murah

  1. Memanfaatkan limbah kotoran. 
  2. Kotoran ternak diubah menjadi kompos/ pupuk organik padat dan cair. 
  3. Kotoran ternak ternak sebagai sumber energi (biogas dan bio arang)

Keuntungan Dari Pengolahan Limbah
  1. Mengurangi pencemaran lingkungan 
  2. Diperoleh keuntungan dari pemanfaatannya.

Pupuk Organik Dari Limbah Pertanian dan Kotoran Ternak

  1. Pupuk memegang peranan penting dalam budidaya tanaman. 
  2. Kondisi lahan pertanian telah banyak mengalami kerusakan dan penurunan kesuburan.
  3. Pembuatan pupuk organik merupakan salah satu solusi penanganan limbah yang bijaksana karena akan memberikan keuntungan bagi tanah, tanaman dan lingkungan.
  4. Menciptakan gaya hidup baru yaitu kembali ke alam dengan memanfaatkan hasil alam yang sebelumnya terbuang untuk dikembalikan lagi ke alam dalam bentuk yang lebih bermanfaat.
  5. Kompos sangat menguntungkan, memperbaiki produktivitas, kesuburan tanah, murah, mudah dapat dibuat sendiri.
  6. Pupuk organik bisa dikomersiilkan sehingga bisa meningkatkan pendapatan petani.

Apa Itu Pupuk Organik ?

  1. Pupuk organik (kompos) adalah pupuk yang sebagian besar atau seluruhnya terdiri atas bahan organik yang berasal dari limbah tanaman, kotoran ternak yang telah mengalami dekomposisi. 
  2. Pupuk organik dari limbah tanaman maupun pupuk kandang mengandung unsur hara baik mikro maupun makro yang cukup komplit.Di lingkungan alam, kompos dapat terjadi dengan sedirinya, dedaunan, kotoran ternak dan sampah akan lapuk karena ada kerja sama antara mikro organisme dengan cuaca dalam waktu cukup lama.

Keunggulan Pupuk Organik




Potensi Limbah Peternakan


  1. Limbah berupa feses dan urine bisa bemanfaatkan sebagai bahan baku pupuk organik.
  2. Hasil pengamatan lapang limbah feses dan urine sapi dikandangkan sepanjang hari tiap hari mencapai 30 kg/ekor
  3. Ternak sapi yang dikandangkan waktu malam saja bisa terkumpul 5 kg/ekor.

Kandungan Unsur Hara Pupuk Kandang





Bahan Organik Sebagai Bahan Baku Produk




Teknik Pembuatan Kompos

Pembuatan kompos pada prinsipnya cukup mudah
  1. Bahan organik (dedaunan, limbah pertanian, kotoran ternak) dibiarkan hingga melapuk.
  2. Menambah aktivator (starter) guna mempercepat proses pengomposan.
  3. Peralatan sederhana (cangkul, sekop, golok, ember)




Syarat Pembuatan Kompos


  1. Bahan jangan terlalu besar dan juga terlalu lembut.
  2. Suhu berkisar 40° C – 60° C
  3. Tinggi tumpukan 1 - 1,5 m
  4. Kelembaban tidak terlalu basah dan kering
  5. Tempat pembuatan kompos harus disediakan
  6. Naungan dan penutup untuk mencegah masuknya air hujan dan sinar   matahari
  7. Aktivator (starter) mempercepat proses pengomposan Pengadukan guna memberikan ruang udara, juga meratakan


Pembuatan Pupuk Organik Secara Tradisional


  1. Siapkan semua bahan
  2. Cacah bahan organik
  3. Campur cacahan dengan kotoran ternak
  4. Tumpuk campuran bahan setinggi 1 m
  5. Tancapkan bambu yang telah diberi lubang
  6. Dibalik setiap minggu
  7. Bila terlalu kering disiram kembali
  8. Setelah 2 bulan kompos matang.

Pembuatan Pupuk Organik Dengan Aktivator

  1. Cacah limbah pertanian atau dedaunan agar bentuknya lebih kecil.
  2. Campurkan pupuk kandang,sekam,serbuk gergaji,.
  3. Tambahkan air sehingga campuran lembab.
  4. Campur aktivator (starter) Probion 2,5 kg,Urea 2,5 kg, TSP 2,5 kg pada setiap 1 ton bahan diaduk sampai merata.
  5. Bahan kompos yang telah dicampur ditempatkan pada tempat pengomposan yang telah disediakan.
  6. Tahap pertama ketinggian tumpukan sekitar 20 cm percikan air kemudian taburkan starter.
  7. Selanjutnya dilakukan seperti tahap pertama sampai ketinggian 1 – 1,5 m.
  8. Tutup dengan terpal untuk menjaga kelembaban
  9. Lakukan pembalikan setiap minggu bila kelembaban kurang tambahkan air.
  10. Selama proses pengomposan dari hari pertama suhu meningkat mencapai 60°C dan akan menurun bila proses pelapukan selesai.

Tanda-tanda Kompos Yang Sudah Matang

  1. Jika diraba suhu kompos dingin
  2. Tidak mengeluarkan bau busuk.
  3. Bentuk fisik menyerupai tanah warna coklat kehitaman.
  4. Struktur remah dan tidak menggumpal.
  5. pH kompos 6,5 – 7,5.



Pengepakan dan Penyimpanan


  1. Kompos yang sudah jadi apabila tidak segera dipergunakan sebaiknya disimpan tempat yang aman, tidak kena air dan sinar matahari langsung.
  2. Kompos dikemas dalam karung, dan disimpan secara bertumpukan untuk menghindari penguapan atau hilangnya nitrogen (N).
  3. Untuk memperoleh hasil yang berkualitas baik, perlu dilakukan pengayakan sebelum pengemasan.

Pembuatan Kompos Dengan Bantuan Cacing
  1. Mempersiapkan tempat seperti kotak kayu, kotak plastik atau lubang yang digali..Ukuran disesuaikan banyaknya pembuatan kompos. Contoh ukuran kotak kayu 100x100x20 cm.
  2. Mempersiapkan cacing, jenis cacing Lumbricus rubellus, Pheretima asiatica dan Eisenia foetida.
  3. Mempersiapkan bahan, limbah dedaunan, kotoran ternak, hindari kontaminasi sabun, cuka, garam.

Langkah Pembuatan


  1. Cacah bahan pembuat kompos, campurkan kotoran ternak diamkan ditempat terlindung untuk proses fermentasi.
  2. Masukkan bahan kompos yang telah dipersiapkan setinggi 10 -15 cm.
  3. Bahan yang ditabur sebaiknya jangan memadat
  4. Untuk tempat berupa lubang pada tanah perlu naungan agar terlindung dari sinar matahari dan hujan.
  5. Masukkan cacing setiap tempat kira-kira 100 gram.
  6. Kompos akan jadi dalam waktu 15-21 hari terlihat munculnya kotoran cacing.
  7. Pisahkan cacing dengan hati-hati .kumpulkan ke dalam suatu wadah untuk digunakan kembali.
  8. Kompos yang sudah jadi dikemas atau langsung digunakan untuk memupuk tanaman.


Pembuatan Pupuk Cair Organik Berasal Dari Urine


  1. Tampung urine dari kandang
  2. Lakukan penyaringan dan tuangkan dalam drum.
  3. Campurkan air cucian beras dan tambahkan pupuk cair.
  4. Aduk hingga merata
  5. Pasang aerator selama 3 minggu
  6. Lepaskan aerator kemudian didiamkan hingga mengendap.
  7. Diambil larutan yang jernih kemudian disaring.
  8. Pupuk siap dikemas.


Pembuatan Pupuk Cair Organik Berasal Dari Feses




Alur Pembuatan Pupuk Organik




Penutup
  1. Dengan termanfaatkannya limbah peternakan diperoleh dua keuntungan yaitu mengurangi resiko pencemaran lingkungan dan produk yang dihasilkan dapat dipergunakan sebagai pupuk organik
  2. Diharapkan dengan meningkatnya kemampuan peternak dalam mengelola limbah peternakan dapat mengatasi kelangkaan persediaan pupuk.
  3.  
Pemesanan pupuk organik
https://pupukorganiklampung.blogspot.co.id/p/harga.html


butuh ekspedisi kunjungi :
http://lampung-ekspedisi.blogspot.co.id